December 29, 2013

Share Kisah Putus Cinta Kamu !

Ayo share kisah putus cintamu yang paling berkesan.

Mungkin kamu bertanya, kenapa harus menceritakan masa lalu?

Coba ingat waktu kamu lagi putus cinta kemarin ini. Ketika lagi putus cinta dan merasa jadi orang paling menderita di muka bumi, salah satu hal yang membuat perasaan jadi sedikit lebih baik adalah ketika kita mendengarkan kisah putus cinta yang tragis juga, mungkin dari sahabat, sahabatnya sahabat, atau orang lain.

Ketika mendengar kisah menyedihkan yang dialami orang lain, kita jadi merasa tidak sendirian, merasa bahwa ada orang lain yang mengerti apa yang kita rasakan, merasa bahwa penderitaan kita bukan yang satu-satunya di dunia. Ada orang lain yang pernah merasakan apa yang kita rasakan, dan bila mereka telah berhasil melewatinya dengan baik maka berarti kita juga bisa.

JANGAN MEREMEHKAN KEKUATAN SEBUAH CERITA!


Kalau kamu menuliskan kisahmu di sini, berarti kamu telah membantu teman-teman lain yang sedang mengalami putus cinta dan mencari sedikit kelegaan hati. Lewat tulisanmu, kamu telah membantu, menemani, dan menghibur mereka yan merasa sendirian. Kisahmu mungkin sedih, tapi itu akan menjadi kekuatan bagi orang lain yang mengalami masalah serupa.

Selain itu, ketika kamu menulis, kamu juga mengingatkan diri kamu sendiri untuk tidak membuat kesalahan seperti masa lalu. Dan bagi kamu yang masih berada dalam periode galau, menulis adalah sarana yang positif untuk menyalurkan emosi dan kegalauan. It’s a win-win solution.

Yang menulis senang karena bisa membantu, yang membaca senang karena sudah dibantu. Yah kalaupun tidak ada yang galau, membaca sebuah kisah putus cinta dan segala dramanya selalu menyenangkan. Seperti nonton film Korea :)

Lagian disini bisa anonim loh :)

1 comment:

  1. Ini gw ambil dari MikaelHs :

    Jadi pada suatu hari, gue pergi berenang bersama sahabat gue di Medit. Pada hari yang sama, ada kelompok temen-temen kita yang lain yang ngebawa temen-temen baru, di antaranya seorang cewek lucu yang manis. Singkat cerita, gue stalk dia, ternyata sudah punya pacar dan LDR. Tapi itu nggak bikin gue berhenti untuk… nikung mereka. Itu kebodohan pertama gue.

    Akhirnya gue jadian sama dia, dan beberapa hari setelah jadian gue baru tahu ternyata dia belum putus sama pacarnya (tapi gue pura-pura nggak tahu apa-apa). Dan akhirnya pria malang itu diputusin dengan alasan, “Karena kamu jarang baca Alkitab.” Hahahahaha. Gue ketawa ngakak pas tahu. Gue macarin cewek yang bisa mutusin cowok seenak hati dengan alasan yang seenak hati tapi gue malah ketawa. Itu kebodohan kedua gue.

    Suatu hari, pas kita lagi pake komputer bareng, ada chat nongol berbunyi, “Kalo kamu gimana? Masih sama ?” Dia langsung buru-buru tutup. Gue becandain dengan bilang, “Tuhhh jawab tuh, masih nggaaak.” Saat itu gue percaya dia akan jawab ,”Nggak, sekarang udah pacaran lagi.” Gue percaya bahwa cewek yang bisa gue tikung akan setia pada gue. Itu kebodohan ketiga gue

    Klimaksnya adalah pada saat gue pergi liburan ke pulau Tidung. Karena waktu itu nggak ada sinyal di sana, maka kami putus kontak selama beberapa hari. Gue pergi punya pacar, pulang dalam keadaan jomblo. Bayangin. Lo hepi-hepi liburan, pulang diputusin. Itu sedap sekali. Yups, sebelum sempat ketemu, dia putusin gue lewat SMS dengan alasan “Papi nggak setuju sama hubungan kita.” Gue bilang, sini nomor papimu koko telpon. Karena gue yakin bisa memperbaiki keadaan. Itu kebodohan keempat gue.

    Beberapa hari kemudian, akun facebooknya yang ngeblok gue (tapi lupa ngeblok akun facebook mami gue) saling bertukar pesan romantis dengan pria lain di dindingnya. Tebak siapa? Pria teman satu gerejanya yang pernah bertanya, “Kalo kamu gimana? Masih sama ?” Tiba-tiba semuanya makes sense. Tiba-tiba semuanya menjadi jelas. Ini bukan soal papinya nggak setuju. Ini bukan soal ketakutan keluarganya. Ini soal… gue pria pecundang yang pacarnya bisa direbut orang lain. Itu kebodohan kelima gue.

    Selama dua minggu gue nginep di kamar temen gue, hidup kayak zombie, nggak kuliah, nggak keluar ke mana-mana, main game online dari level 1 sampe level 80. Gue merasa hidup gue sia-sia dan gue adalah pria paling payah di dunia. Pria paling bego di dunia. Nggak ada pria lain yang lebih tolol dari gue. Itu kebodohan keenam gue.

    Akhirnya di tengah desperasi itu, gue mutusin untuk ikut Hitman System. Kalo orang tanya gue, “Lo desperate banget ya sampe ikut Hitman System segala” gue akan jawab “Iya.” Akhirnya setelah berminggu-minggu, gue ngelakuin kepintaran pertama.

    Itu adalah kisah tiga tahun yang lalu.
    Pesan moralnya:
    - Lo nggak bisa berharap dapet pacar yang setia dari nikung.
    - Kalo dia bisa tinggalin pacarnya demi lo, dia bisa tinggalin lo demi orang lain.
    - Jangan lihat apa alasan putusnya, lihat pesan utamanya: DIA NGGAK MAU LAGI SAMA LO.
    - Saat putus, lo sedang reality crash. Otak lo panik. Lalu lo melakukan kebodohan-kebodohan yang lo kira adalah strategi ampuh untuk balikan.
    - Untuk jadi bahagia, kita harus bergerak maju, bukan diam di kubangan kesedihan sambil menunggu kebahagiaan itu datang.

    ReplyDelete